Permasalahannya adalah ia mengeluh tentang jodohnya.
Ya, pangeran pilihan dalam hidupnya yang tak jua muncul batang hidungnya.
Ada rasa tersayat ketika ia mendeskripsikan apa yang selama ini ia pendam.
Ada rasa haru ketika ia berupaya untuk bersabar dalam sebuah penantian panjangnya.
Penantian Hawa yang ingin segera bersua dengan sang Adam...
Inilah hidup.
Harapan tentang pernikahan itu tidak hanya Anda miliki.
Ada banyak wanita yang mungkin persis merasakan hal yang sama, termasuk Mpep.
Kecemasan itu tidak hanya Anda yang temukan.
Tapi memang mungkin Tuhan berkata belum masanya...
Ada banyak pria di luar sana.
Berbagai tawaran dan pilihan yang bisa Anda cari.
Namun tak semudah itu membawa satu pria ke dalam janji suci yang harapannya sekali seumur hidup.
Banyak pria baik, namun apakah hanya dengan kata baik lantas menjanjikan?
Baik versi kasat mata manusia berbeda dengan baik menurut kasat mata Tuhan.
Bersabarlah. Sabar akan berbuah manis, insya allah...
Janji Allah itu ada, pasti ada dan ditepati.
"Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik"
Lalu, kegelisahan apa lagi yang harus di tanamkan?
Anggaplah masa ini masa emas Anda. Tuhan memberikan peluang besar untuk kita memperoleh yang terbaik selama kita setia berupaya dengan sebaik mungkin untuk jalan hidup kita.
Berfokus menjadi wanita terbaik adalah hal yang jauh lebih bijak daripada hanya sibuk mencari pria terbaik...
0 komentar:
Posting Komentar