Aku adalah pria biasa yang mencoba untuk jadi sosok pria luar biasa. Mencintai bidadari, Zulaikha, gadis cantik keturunan Arab, tetangga rumahku.
Sekian lama kami menjalin tali kasih dengan penuh kenyamanan dan kebahagiaan. Sebelum peristiwa pedih itu datang di tengah kebahagiaan kami. Ya, Zulaikha yang tulus aku sayang ternyata harus hilang dari sampingku. Perpisahan yang sampai detik ini sulit aku terima, lantaran sebuah perjodohan Zulaikha dengan pria keturunan Arab pula. Aku merelakan, setelah berbagai cara berupaya memperjuangkan tali kasih ini. Seribu pahit pun aku terima jika memang ini yang terbaik untuk kami.
5 Februari 2012,
Aku ingat betul tanggal itu adalah tanggal pernikahannya. Gadis cantik ku yang duduk bersanding dengan pria lain di depan penghulu. Aku berusaha tegar. Atas undangan yang datang padaku serta keluargaku, aku datang. Menyaksikan akad nikah hingga usai. Aku berjalan gontai menuju pelaminan. Sekedar menjabat tangan sebagai salam perpisahan. Aku menatapnya dengan senyum paksa. Tak tahan, ku lihat lelehan air matanya.
Aku kembali duduk bersama keluargaku tersayang. Ada rasa yang begitu mendobrak relung hati dan entah seberapa pahit rasanya. Ibuku, tepat duduk di sampingku, tersenyum dan menepuk bahu ku yang tak begitu kekar, "Sabar Nak,,, ini adalah sebuah suratan-Nya" Aku mengangguk, menghela nafas panjang berupaya sekuat mungkin sembunyikan air mata yang hampir saja menetes tepat di pipiku.
"Semoga kau bahagia, bidadariku....."
(Diambil dari kisah nyata "Mr.F")
0 komentar:
Posting Komentar