Rabu, 15 Mei 2013

Kakek di Tepian Bak Sampah

Diposting oleh Unknown di 19.47
Mei,,,
Sudah bertemu Mei kembali. Anggap ini seperti pertemuan Adam dan Hawa di bukit kasih sayang. Mereka bertemu kembali atas ijin-Nya, begitu pula dengan aku dan Mei. Terlalu jika keadaan ini jauh dari rasa syukur.

Mei,,,
Kisah-kisah klasik dari wajah-wajah nan variatif. Salah satu yang membekas adalah ia, Kakek renta di tepian bak sampah.

Aku melihatnya yang begitu ringkih dengan pakaian lusuh tanpa alas kaki. Memanggul karung yang tak begitu sedap di pandang. Di sana, tampak gurat-gurat lelah di wajahnya. Mata sendu dan nyaris putus asa namun tetap berusaha tegar. Berusaha acuh dengan bau busuk limbah-limbah rumah tangga. 

Dia menatap ke arahku. Senyum hangat terlontar untukku, gambaran rasa yang mungkin tak ada lagi ia malu demi menghidupi diri dan keluarga. Aku tersenyum, sesekali aku menunduk. Bukan tak peduli. Aku malu. Rasa malu yang begitu bergetar di dalam hati. Aku dengan keadaanku saat ini, masih saja mengeluh.

Terimakasih kakek...
Mungkin kau tak berceloteh tentang ribuan nasihat kehidupan. Tapi dengan melihatmu, aku mengerti hidup sesungguhnya. Semoga Dia menjagamu, semoga Dia menuntunku untuk selalu berbagi. Aamiin :))

0 komentar:

Posting Komentar




 

VISCART Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review