Minggu, 26 Mei 2013

Sweet Memory

Diposting oleh Unknown di 17.03
Aku mengenangnya sore ini. Secangkir cokelat hangat di tengah denting-denting hujan. Sama hangatnya dengan masa itu. Masa perantauanku dan mereka.

Tuhan mempertemukan kami. Di sana, bangunan bercat jingga berlantai dua. Kamar yang mungil berderet rapih. Balkon yang tak lengang dari derap-derap langkah kaki kami. Pagi yang tak sunyi. Malam yang kian menyeruak tawa.

Sesekali tampak sendu. Problema satu per satu menghampiri. Terpojok letih, diam dalam ruang yang begitu sadarnya kami terpisah dari mereka, sosok tercinta di kampung halaman. 

Inilah kami. Berlari sekedar berebut bak mandi. Berduyun-duyun menuruni anak-anak tangga di kala malam. Bahkan berderet sekedar menggosok gigi dengan mata sayu karena kantuk. 

Inilah kami. Tampak menggila ketika uang saku menipis. Merengek di akhir bulan. Memaksa keadaan, menu harian mie instan pun sudah sangat luar biasa. Jika tak ada makanan, laptop dan sound system pun jadi. Degup-degup musik bervolume tinggi memaksa kami lupakan rasa lapar atau penat. Meski pada akhirnya, nyatanya tetap lapar dan penat. Bahkan beberapa kali lipat.

Terlalu banyak perbedaan. Tapi ada hal yang menyadarkan bahwa kami sama. Ya, kami sama-sama hidup di perantauan. Kami bersaudara. :))

0 komentar:

Posting Komentar




 

VISCART Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review